BubuhanSamboja.Com – Famotidine obat apa? Famotidine adalah obat dari golongan antagonis reseptor-H2. Obat ini digunakan untuk mengatasi gangguan saluran pencernaan tertentu dengan cara mengurangi sekresi asam lambung.
Kenali lebih jauh tentang Famotidine mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya tentang Famotidine berikut ini.
Rangkuman Informasi Obat Famotidine
Nama Obat | Famotidine |
Kelas Terapi Obat | Antitukak |
Kategori | Obat resep |
Manfaat Obat | Mengatasi gangguan saluran cerna dengan mengurangi sekresi lambung |
Dikonsumsi Oleh | Dewasa atau usia di atas 12 tahun |
Sediaan Obat | Kapsul, tablet, tablet kunyah, serbuk injeksi |
Cara Kerja Obat Famotidine
Famotidine adalah nama monografi obat yang masuk ke dalam golongan antagonis reseptor H-2. Obat ini bekerja memengaruhi sekresi asam lambung dengan cara menghambat peningkatan senyawa histamin pada reseptor H2 secara selektif.
Asam lambung dibutuhkan oleh sistem pencernaan dan diproduksi secara alami dalam sistem pencernaan. Namun terdapat beberapa kondisi tertentu yang menyebabkan produksi asam lambung berlebih dan justru dapat mengganggu sistem pencernaan.
Manfaat Famotidine
Manfaat Famotidine secara umum adalah untuk mengatasi masalah pencernaan yang berkaitan dengan produksi asam lambung. Beberapa kondisi yang umum diatasi dengan Famotidine adalah seperti berikut ini:
- Tukak lambung
- Tukak duodenum
- Radang usus
- Refluks esofagitis
- Sindrom Zollinger-Ellison
Selain kondisi di atas, kegunaan Famotidine adalah untuk mengatasi kondisi lain yang membutuhkan pengurangan produksi asam lambung.
Dosis Famotidine
Famotidine hadir dalam sediaan tablet dan cairan injeksi. Dosis Famotidine yang diberikan tentunya menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien serta sediaan obat yang digunakan. Berikut adalah dosis Famotidine yang disarankan berdasarkan kondisi yang diatasi:
- Tukak lambung dan tukak duodenum dewasa: 40 mg, diberikan sebelum tidur. Perawatan dilakukan selama 4-8 minggu.
- Pemeliharaan tukak duodenum: 20 mg, diberikan sebelum tidur malam.
- Refluks esofagitis: 20-40 mg, diberikan 2 kali sehari. Perawatan dilakukan selama 6-12 minggu.
- Pemeliharaan refluks esofagitis: 20 mg, diberikan 2 kali sehari.
- Sindrom Zollinger-Ellison: 20 mg, diberikan setiap 6 jam. Dosis dapat ditingkatkan apabila pasien sebelumnya telah menggunakan antagonis reseptor-H2 lain. Dosis maksimumnya adalah 800 mg sehari dalam dosis terbagi.
Dosis di atas adalah dosis yang umumnya diberikan. Dosis dapat berubah menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Jangan pernah mengganti dosis tanpa berdiskusi dengan dokter maupun apoteker.
Petunjuk Penggunaan Famotidine
Famotidine harus digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaannya. Berikut adalah aturan minum Famotidine dan penggunaannya yang benar:
- Obat ini dapat dikonsumsi bersamaan atau tidak bersamaan dengan makanan.
- Gunakan obat Famotidine sesuai dengan dosis yang disarankan.
- Gunakan obat Famotidine pada waktu yang sama setiap harinya.
- Jika dosis terlewat, segera konsumsi obat saat ingat. Namun jika dekat dengan dosis selanjutnya, maka cukup konsumsi dosis selanjutnya saja.
- Jika tidak sengaja mengonsumsi obat Famotidine melebihi dosis yang disarankan, segera konsultasikan ke dokter.
- Penggunaan Famotidine injeksi harus dilakukan oleh petugas kesehatan profesional.
Petunjuk Penyimpanan Famotidine
Berikut adalah petunjuk penyimpanan Famotidine yang harus diperhatikan:
- Simpan obat Famotidine pada suhu ruangan.
- Simpan obat Famotidine di tempat kering dan tidak lembap.
- Hindari obat Famotidine dari cahaya atau sinar matahari langsung.
- Hindari obat Famotidine dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Efek Samping Famotidine
Obat-obatan jenis apapun berpotensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan Famotidine. Beberapa efek samping yang mungkin timbul dari obat Famotidine adalah sebagai berikut ini:
- Mulut kering
- Sakit kepala
- Pusing
- Sembelit
- Diare
Efek samping yang lebih serius namun lebih jarang terjadi meliputi:
- Hilang kesadaran
- Sesak napas
- Detak jantung tidak teratur
- Nyeri otot
- Demam
- Gelisah
- Depresi
- Gangguan tidur
- Kejang
- Penurunan gairah seksual
- Nafsu makan berkurang
- Sakit di daerah perut
- Perubahan warna urin
- Penyakit kuning
- Ruam
- Sariawan
- Reaksi alergi
Efek samping di atas tidak selalu terjadi. Efek samping ringan biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu singkat.
Efek samping dapat terjadi akibat penggunaan obat berlebihan, interaksi obat, penggunaan jangka panjang, atau karena kondisi tertentu dari setiap pasien yang tentunya berbeda-beda.
Jika Anda merasakan gejala efek samping serius atau reaksi alergi dari penggunaan obat ini, segera hentikan penggunaan obat dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Interaksi Obat Famotidine
Interaksi obat dapat terjadi ketika Famotidine digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Interaksi obat menyebabkan efektivitas obat menurun dan dapat meningkatkan potensi terjadinya efek samping.
Berikut adalah jenis obat yang sebaiknya tidak digunakan bersama dengan Famotidine:
- Antikoagulan
- Antasida
- Metoclopramide
- Sukralfat
- Ketoconazole
- Itraconazole
- Obat kemoterapi
- Obat radioterapi
Daftar obat di atas kemungkinan bukan merupakan daftar lengkap. Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi atau belum lama ini mengonsumsi obat-obatan tertentu baik obat resep, non-resep, hingga herbal.
Konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan interaksi obat, maka sebaiknya dihindari. Diskusikan dengan dokter tentang jenis makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari selama penggunaan obat Famotidine untuk menghindari interaksi obat.
Peringatan dan Perhatian Famotidine
Famotidine termasuk ke dalam jenis obat keras yang penggunaannya harus melalui resep dokter. Ikuti petunjuk penggunaan obat ini dengan seksama untuk menjaga keamanannya.
Berikut adalah beberapa hal lain yang perlu menjadi peringatan dan perhatian selama penggunaan obat Famotidine:
- Jangan gunakan obat Famotidine pada pasien yang hipersensitif pada Famotidine dan komponen lain yang terkandung dalam obat ini. Waspada jika Anda memiliki riwayat alergi pada obat sejenis.
- Hati-hati penggunaan obat ini pada pasien yang memiliki kondisi seperti gangguan ginjal, kehamilan, ibu menyusui, dan lansia.
- Penggunaan Famotidine pada anak-anak tidak disarankan. Apabila tetap harus menggunakan obat ini, pastikan penggunaannya di bawah pengawasan dokter.
Sumber:
- FAMOTIDIN – http://pionas.pom.go.id/monografi/famotidin diakses 12 Juli 2019
- 1.3.1 Antagonis Reseptor-H2 – http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-1-sistem-saluran-cerna-0/13-antitukak/131-antagonis-reseptor-h2 diakses 12 Juli 2019
- Famotidine, Oral Tablet – https://www.healthline.com/health/famotidine-oral-tablet diakses 12 Juli 2019
- Famotidine Tablet Peptic Ulcer Agents – https://www.webmd.com/drugs/2/drug-5035-2033/famotidine-oral/famotidine-oral/details diakses 12 Juli 2019
Selamat Membaca dan Semoga Bermanfaat, Jangan Lupa Share Buhannya 🙂